Memijahkan Ikan Koi
[ Back ] [ Home ] [ Next ]
Adapun hal - hal yang harus diperhatikan dalam
memijahkan ikan yaitu :
I.Kolam
A. Kolam Pemijahan
Kolam pemijahan harus mempunyai pintu pemasukkan
dan pintu pengeluaran air tersendiri. Selain itu, seluruh kolam harus diplester
dan bisa dikeringkan dengan sempurna. Luas kolam pemijahan bisa bervariasi,
mulai dari 3-6 m² dengan kedalaman kolam 0,5 m. Lokasi kolam harus cukup
mendapatkan sinar matahari,tidak terlalu ribut, jika mungkin terlindung dari
jangkauan anak-anak dan binatang piaraan lainnya
B. Kolam Penetasan Telur dan Perawatan
Benih
Kolam penetasan bentuknya bisa persegi
panjang atau bulat. Bila kolam bulat, usahakan diameternya antara 1,5M - 2 M.
C. Kolam untuk Menumbuhkan Makanan
Alami
Kolam ini digunakan untuk mensuplai
makanan benih jika kunig telurnya telah habis. Kedalaman kolam sekitar 30 cm.
luas kolam antara 6 - 10M², cukup memadai.
II. Seleksi Induk
Syarat yan harus diperhatikan dalam
seleksi induk yaitu
A. Matang Kelamin dan Matang Tubuh
Matang kelamin artinya induk jantan sudah
menghasilkan sperma dan induk betina sudah menghasilkan telur yang matang.
Matang tubuh artinya secara fisik mereka sudah siap untuk menjadi induk - induk
produktif.
B. Fisiknya Harus Prima
Fisik harus prima artinya lengkap dan
tidak cacat. Sirip - Siripnya masih lengkap, demikian juga sisiknya. Gerakannya
masih anggun dan seimbang serta tidak loyo. Umur hidup minimal 2 tahun pada
jantan dan 3 tahun pada betina. Betina terlihat lebih besar dibandingkan
punggungnya dan ini gampang dilihat dari atas. Disarankan untuk tidak
menggunakan stock induk yang paling bagus, karena dengan mengawinkan koi yang
bagus biasanya koi tersebut akan menjadi buruk/jelek.
III. Persiapan Kolam
Pertama kali yang harus disiapkan untuk
pemijahan adalah kolam. Kolam dikeringkan dibawah sinar matahari. Pinyu
pemasukkan dipasang saringan untuk mencegah masuknya ikan seribu atau hama air
lainnya yang tidak diharapkan. Pada pintu pembuangan hendaknya juga dipasang
saringan untuk mencegah telur yang mungkin hanyut. Sediakan juga kakaban yang
dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bambu yang dipaku dengan ukuran 40 cm
lebarnya dan 120cm panjangnya, agar bisa mengapung, kakaban tersebut disusun
diatas bambu yang masih utuh. Kakaban ini dipasang setelah kolam diisi air,
sedangkan fungsi kakaban ini adalah untuk tempat telur bagi induk ikan koi.
IV. Pelaksanaan Pemijahan
Induk dimasukkan pukul 16.00 dan akan
mulai memijah pada tengah malam. Induk betina akan berenang mengelilingi kolam
dan diikuti oleh induk jantan dari belakang. Pada pagi harinya perkawinan
selesai. Ada dua cara memisahkan induk dari benihnya yaitu dengan memindahkan
induk dari kolam pemijahan dan tetap membiarkan telur menetas di kolam pemijahan
dan dengan memindahkan telur ke kolam penetasan. Untuk mencegah tidak terserang
jamur, telur-telur harus direndam dalam larutan malachytgreen selama 15
menit..
V. Penetasan
Supaya telur bisa terendam semua,
rangkaian kakaban harus harus ditenggelamkan ke dalam kolam. Untuk itu kita bisa
memakai jasa gedebong pisang. Potong tiga buah gedebong pisang sepanjang
40 cm, lalu letakkan di atas rangkaian kakaban dengan dua ruas bambu sebagai
alasnya. Supaya bisa stabil, gedebog tsb diratakan pada salah satu sisinya.
Dalam waktu 2 - 3 hari biasanya telur sudah menetas, dan paling lambat 2 hari
kemudian kakaban boleh diangkat dan dipindahkan ke tempat lain, karena semua
telur sudah menetas. Kakaban harus digoyang dalam air dulu, agar tidak ada benih
yang ikut terbawa.Karena benih koi umur seminggu masih lembuat, umumnya orang
menetaskan telur koi dalam hapa yaitu kantung yang bernata lembut yang biasa
untuk menampung benih. Di dalam hapa, benih akan lebih mudah dikumpulkan dan
tidak mudah hanyut. Koi yang baru menetas masih membawa kuning telur sebagai
persediaan makanan utama yang yang pertama. Selama itu mereka belum membutuhkan
makanan dari luar. Dalam 2 atau 3 hari kemudian, mereka sudah mulai berenang.
Pada saat ini sudah waktunya bagi kita untuk menyediakan makanan bagi benih.
Benih ini harus dipindahkan ke kolam lain yang banyak mengandung makanan alami.
VI. Perawatan Benih
Dalam bagian ini anda harus
menyiapkan kolam yang telah dikeringkan selama dua hari dan telah disemprot
dengan peptisida agar binatang yang tidak dikehendaki mati. mPeptisida yang
dipakai adalah Diphterex atau Nogos dengan dosis 0,5 - 1,0 ppm.
Untuk menyediakan makanan bagi renik, ,kita perlu memupuk makanan
bagi renik yaitu dengan memupuk kotoran aya dan jerami. Supaya tidak berantakkan
jerami ditindih dengan batu, sedangkan berat kotoran ayam kurang lebih 1 ½
kg/m². PIntu masukkan harus diberi saringan. Jika kita tidak bisa memnumbuhkan
jerami kita bisa memberi makanan buatan seperti kuning telur, tepung udang,
susuk bubuk sapi dan makanan khusus untuk koi. Agar air kolam tidak cepat busuk
masukkan air baru agar sisa makan hanyut.
VII. Seleksi Benih
Penyeleksian benih dilakaukan ketika benih
berumur 1 hingga 3 bulan dan benih dipisahkan menurut besar dan jenisnya.
Peyeksian ini untuk membantu koi yang pertumbuhannya lambat menjadi bisa tumbuh
normal kembali. Secara Umum benih yang lolos seleksi akan memiliki ciri sebagai
berikut :
- Badan dan siripnya normal
- Warna badannya menonjol, sesuai dengan
varietasnya
- Warna putih,merah, hitam atau kunig
nampak tidak tercampur warna lainnya.
|